Rabu, 26 Juni 2019

Cara Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah jenis ikan yang mudah di budidayakan sangat berbeda dengan ikan lele atau ikan budidaya lainnya. Dalam budidayanya ikan nila tidak memilih milih jenis pakan. Selain itu ikan nila juga memiliki prospek pasar yang bagus karena permintaan ikan nila tergolong tidak pernah menurun. Konsumsi ikan nila terbanyak datang dari rumah tangga dan usaha rumah makan serta restoran. Cara membudidayakan ikan nila juga tergolong mudah
Budidaya ikan nila bukan hanya tentang pembesarannya saja melainkan proses pembenihan. Saat ini kebanyakan peternak pembesaran ikan nila tidak mau bersusah-susah memijahkan ikan nila karena dinilai kurang efektif. Petani pembesaran ikan nila lebih suka membeli bibit dari petani yang melakukan pembibitan ikan nila hal tersebut dinilai meraka lebih efektif ketimbang harus melakukan pemijahan karena dapat memakan waktu dan modal yang lebih banyak. Hal tersebut menjadi peluang tersendiri bagi petani pembenihan ikan nila karena pasar untuk bibit ikan nila sudah terbentuk dengan sendirinya.


Dengan teknik yang tepat pembenihan ikan nila dapat menjadi bisnis yang sangat menghasilkan. Namun jelas dalam pengelolaannya diperlukan ketekunan karena pada dasarnya ikan nila memiliki telur yang lebih sedikit dari jenis ikan lain seperti ikan lele, ikan gurame dan sebagainya. Namun frekuensi pemijahan ikan nila dapat lebih banyak dari jenis ikan lainnya. ikan nila dapat dipijahkan setiap bulan hingga masa produktifnya habis. Teknik pembenihan ikan nila selengkapnya dapat dilihat pada ulasan berikut ini.
Persiapan Kolam
Kolam dalam pembenihan pada dasarnya dibedakan menjadi beberapa jenis kolam berdasarkan kegunaannya. beberapa jenis kolam tersebut yakni kolam Indukan, Kolam pemijahan, kolam larva dan kolam pendederan. Penjelasannya akan kami jabarkan di bawah ini:


 1. Kolam Indukan

Kolam indukan adalah kolam tempat memelihara indukan. Indukan jantan dan betina harus dipisahkan pada kolam indukan yang berbeda untuk mengantisipasi proses pemijahan yang tidak diharapkan. Kolam indukan dapat dibuat dari terpal, semen dan sebagainya. Ukuran ideal kolam indukan pada dasarnya tidak perlu terlalu luas, satu kolam dapat diisi beberapa indukan ikan.

 2. Kolam Pemijahan

Kolam pemijahan diperuntukan untuk indukan yang telah mengalami matang gonad dan sudah siap di kawinkan. Kolam pemijahan yang paling baik adalah jenis kolam tanah karena pada dasar kolam dapat dibuat kubangan untuk ikan melakukan proses pemijahan. Namun jika anda tidak memiliki kolam tanah, anda dapat memberikan tanah pada kolam terpal atau semen. Lalu buat kubangan di dalamnya.

3. Kolam larva

Larva adalah ikan yang baru menetas. Larva ikan harus mendapatkan perawatan yang maksimal agar dapat bertahan hidup. daya tahan tubuh arva ikan biasanya mesih rentan dari berbagai macam gangguan seperti kondisi lingkungan. Oleh karena itu pembedaan kolam larva bertujuan agar kolam lebih mudah perawatannya. 

4. Kolam pendederan

Kolam pendederan yaitu kolam pembesaran lebih lanjut untuk mencapai ukuran yang diharapkan. Pada kolam pendederan benih ikan dipelihara hingga mencapai ukuran 10 – 12 cm. pada ukuran tersebut ikan nila sudah siap dilepas pada kolam pembesaran karena daya tahan tubuhnya sudah meningkat.

Pemilihan Indukan
Indukan yang dipilih sudah pasti haruslah indukan yang memiliki kualitas unggul. Namun kendalanya saat ini ikan nila sudah mengalami penurunan kualitas. Untuk mendapatkan indukan yang unggu anda dapat mendapatkan indukan di lembaga pertanian, balai perikanan dan sebagainya. Indukan yang sudah siap di pijahkan adalah indukan yang sudah matang gonad dengan sempurna. Ada beberapa karakteristik untuk indukan Nila yang memiliki kualitas unggul antara lain:
  1. Kondisi sehat dan tidak terdapat luka pada bagian tubuhnya
  2. Sisik ikan terlihat besar dan tersusun secara rapi
  3. Kepala lebih kecil daripada badan
  4. Badan tebal dan berwarna mengkilap
  5. Gerakan agresif dan lincah 
  6. Respon terhadap makanan baik
  7. Merupakan galur murni dari keturunan yang berbeda


Pemeliharaan Indukan
Pemeliharaan indukan ikan nila pada dasarnya sama saja dengan jenis ikan lainnya. Hal terpenting dalam pemeliharaan indukan adalah pemberian pakan serta pengelolaan air. Pemberian pakan indukan sebaiknya benar-benar diperhatikan. Pakan indukan harus mengandung kadar protein yang tinggi sekitar 35-40%. Berikan pakan 3 kali sehari. 

Tahap Pemijahan
Pemijahan ikan dilakukan apabila indukan telah mengalami matang gonad. Ikan nila mengalami matang gonad ketika telah berumur 6-7 bulan. Ketika indukan telah matang gonad lalu segera pijahkan dengan cara menggabungkan indukan jantan dan betina yang telah matang pada satu kolam pemijahan. Biasanya proses pemijahan dilakukan secara massal karena dalam proses pemeliharaan indukan umur indukan dibuat sama rata agar proses pemijahan dapat dilakukan lebih efektif.

Proses pemijahan baru berlangsung biasanya ketika proses pemijahan telah berunur seminggu setelah masa tebar. Ketika dalam proses pemijahan ikan harus diberi pakan yang berkualitas dengan kadar protein yang tinggi. Pemijahan dilakukan pada lubang kolam yang telah dibuat ketika persiapan kolam. 

Pada masa pemijahan apabila indukan jantan merasa cocok dengan indukan betina maka telur yang terdapat di dalam lubang akan di buahi oleh indukan jantan. Lalu telur tersebut akan dierami di dalam mulut indukan betina. Pada masa pengeraman ini biasanya indukan betina akan berpuasa. Maka dari itu pemberian pakan dapat dikurangin karena pemberian pakan hanya diperuntukan untuk indukan jantan. 

Setelah proses proses pengeraman berlangsung satu minggu biasanya telur ikan akan menetas menjadi larva ikan. Larva ikan akan berenang kepojokan kolam ketika hal tersebut terjadi segera ambil larva dengan menggunakan saringan halus dan pindahkan larva ke kolam pemeliharaan larva. Selanjutnya tunggu hingga 4-6 minggu hingga indukan sudah dapat dipijahkan kembali.

Pemeliharaan Larva Ikan
Larva ikan yang baru saja menetas langsung dimasukan kedalam kolam pemeliharaan larva. Pemberian pakan larva harus diperhatikan. Berikan pakan yang berkualitas dengan kadar protein tinggi. Pakan bisa berupa tepung pelet halus. Pemberian pakan juga harus dilakukan dengan sering yakni 5-6 kali sehari.

Pakan yang tidak kalah baiknya dapat dibuat dengan menggunaan bahan telur ayam. Rebus telur  ayam hingga matang lalu haluskan kuningnya saja dan dicampur dengan air secukupnya. Setelah itu masukkan kedalam kolam.

Lama pemeliharaan larva dapat mencapai 1 bulan lamanya. Larva ikan yang telah siap di pindahkan ke kolam pendederan adalah larva yang telah mencapai ukuran 2 cm. Proses pemeliharaan ikan sebaiknya menghasilkan ikan nila dengan kelamin jantan semua. Karena ikan nila dengan kelamin jantan lebih cepat dibesarkan ketimbang betina. 

Cara agar mendapatkan ikan nila dengan kelamin jantan semua dapat dilakukan dengan cara memberikan hormone 17 alpha Methyltestosteron pada saat memberikan pakan larva. Berikan campuran zat tersebut hingga larva berumur 2 minggu. Cara tersebut dapat menghasilkan indukan jantan mencapai 90-95%.

Pendederan Benih Ikan
Langkah selanjutnya adalah pendederan benih ikan nila. Ikan nila yang telah mencapai ukuran 2 lebih sebaiknya segera dipindahkan pada kolam pendederan. Lama pemeliharaan benih ikan nila pada kolam pendederan yakni hingga ikan mencapai ukuran 10 – 12cm kurang lebih 40-50 hari.   Pakan untuk pendederan ikan yaitu pelet dengan kadar protein 30 %. Berikan pakan sebanyak 3 kali sehari. 

Ketika proses pendederan sebaiknya anda harus melakukan survey pasar telebih dahulu untuk mengetahui ukuran benih ikan yang dikehendaki pasar. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan yang akan menimbulkan kesulitan dalam proses pemasaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar