Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah jenis ikan yang
mudah di budidayakan sangat berbeda dengan ikan lele atau ikan budidaya
lainnya. Dalam budidayanya ikan nila tidak memilih milih jenis pakan. Selain
itu ikan nila juga memiliki prospek pasar yang bagus karena permintaan ikan
nila tergolong tidak pernah menurun. Konsumsi ikan nila terbanyak datang dari
rumah tangga dan usaha rumah makan serta restoran. Cara membudidayakan ikan
nila juga tergolong mudah
Budidaya ikan nila bukan hanya tentang pembesarannya
saja melainkan proses pembenihan. Saat ini kebanyakan peternak pembesaran ikan
nila tidak mau bersusah-susah memijahkan ikan nila karena dinilai kurang
efektif. Petani pembesaran ikan nila lebih suka membeli bibit dari petani yang
melakukan pembibitan ikan nila hal tersebut dinilai meraka lebih efektif
ketimbang harus melakukan pemijahan karena dapat memakan waktu dan modal yang
lebih banyak. Hal tersebut menjadi peluang tersendiri bagi petani pembenihan
ikan nila karena pasar untuk bibit ikan nila sudah terbentuk dengan sendirinya.
Dengan teknik yang tepat
pembenihan ikan nila dapat menjadi bisnis yang sangat
menghasilkan. Namun jelas dalam pengelolaannya diperlukan ketekunan karena pada
dasarnya ikan nila memiliki telur yang lebih sedikit dari jenis ikan lain
seperti ikan lele, ikan gurame dan sebagainya. Namun frekuensi
pemijahan ikan nila dapat lebih banyak dari jenis ikan lainnya. ikan nila dapat
dipijahkan setiap bulan hingga masa produktifnya habis. Teknik pembenihan ikan
nila selengkapnya dapat dilihat pada ulasan berikut ini.
Persiapan
Kolam
Kolam dalam pembenihan pada
dasarnya dibedakan menjadi beberapa jenis kolam berdasarkan kegunaannya.
beberapa jenis kolam tersebut yakni kolam Indukan, Kolam pemijahan, kolam larva
dan kolam pendederan. Penjelasannya akan kami jabarkan di bawah ini:
1. Kolam Indukan
Kolam indukan adalah kolam tempat memelihara indukan. Indukan jantan dan betina
harus dipisahkan pada kolam indukan yang berbeda untuk mengantisipasi proses
pemijahan yang tidak diharapkan. Kolam indukan dapat dibuat dari terpal, semen
dan sebagainya. Ukuran ideal kolam indukan pada dasarnya tidak perlu terlalu
luas, satu kolam dapat diisi beberapa indukan ikan.
2. Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan diperuntukan untuk indukan yang telah mengalami matang gonad
dan sudah siap di kawinkan. Kolam pemijahan yang paling baik adalah jenis kolam
tanah karena pada dasar kolam dapat dibuat kubangan untuk ikan melakukan proses
pemijahan. Namun jika anda tidak memiliki kolam tanah, anda dapat memberikan
tanah pada kolam terpal atau semen. Lalu buat kubangan di dalamnya.
3. Kolam
larva
Larva adalah ikan yang baru menetas. Larva ikan harus mendapatkan
perawatan yang maksimal agar dapat bertahan hidup. daya tahan tubuh arva ikan
biasanya mesih rentan dari berbagai macam gangguan seperti kondisi lingkungan.
Oleh karena itu pembedaan kolam larva bertujuan agar kolam lebih mudah
perawatannya.
4. Kolam
pendederan
Kolam pendederan yaitu kolam pembesaran lebih lanjut untuk mencapai ukuran yang
diharapkan. Pada kolam pendederan benih ikan dipelihara hingga mencapai ukuran
10 – 12 cm. pada ukuran tersebut ikan nila sudah siap dilepas pada kolam
pembesaran karena daya tahan tubuhnya sudah meningkat.
Pemilihan
Indukan
Indukan yang dipilih sudah pasti haruslah indukan yang
memiliki kualitas unggul. Namun kendalanya saat ini ikan nila sudah mengalami
penurunan kualitas. Untuk mendapatkan indukan yang unggu anda dapat mendapatkan
indukan di lembaga pertanian, balai perikanan dan sebagainya. Indukan yang
sudah siap di pijahkan adalah indukan yang sudah matang gonad dengan sempurna.
Ada beberapa karakteristik untuk indukan Nila yang memiliki kualitas unggul
antara lain:
- Kondisi sehat dan tidak terdapat luka pada bagian tubuhnya
- Sisik ikan terlihat besar dan tersusun secara rapi
- Kepala lebih kecil daripada badan
- Badan tebal dan berwarna mengkilap
- Gerakan agresif dan lincah
- Respon terhadap makanan baik
- Merupakan galur murni dari keturunan yang berbeda
Pemeliharaan
Indukan
Pemeliharaan indukan ikan nila pada dasarnya sama saja dengan
jenis ikan lainnya. Hal terpenting dalam pemeliharaan indukan adalah pemberian
pakan serta pengelolaan air. Pemberian pakan indukan sebaiknya benar-benar
diperhatikan. Pakan indukan harus mengandung kadar protein yang tinggi sekitar
35-40%. Berikan pakan 3 kali sehari.
Tahap
Pemijahan
Pemijahan ikan dilakukan apabila indukan telah mengalami
matang gonad. Ikan nila mengalami matang gonad ketika telah berumur 6-7
bulan. Ketika indukan telah matang gonad lalu segera pijahkan dengan cara
menggabungkan indukan jantan dan betina yang telah matang pada satu kolam
pemijahan. Biasanya proses pemijahan dilakukan secara massal karena dalam
proses pemeliharaan indukan umur indukan dibuat sama rata agar proses pemijahan
dapat dilakukan lebih efektif.
Proses pemijahan baru berlangsung biasanya ketika proses
pemijahan telah berunur seminggu setelah masa tebar. Ketika dalam proses pemijahan
ikan harus diberi pakan yang berkualitas dengan kadar protein yang tinggi.
Pemijahan dilakukan pada lubang kolam yang telah dibuat ketika persiapan
kolam.
Pada masa pemijahan apabila indukan jantan merasa cocok
dengan indukan betina maka telur yang terdapat di dalam lubang akan di buahi
oleh indukan jantan. Lalu telur tersebut akan dierami di dalam mulut indukan
betina. Pada masa pengeraman ini biasanya indukan betina akan berpuasa. Maka
dari itu pemberian pakan dapat dikurangin karena pemberian pakan hanya
diperuntukan untuk indukan jantan.
Setelah proses proses pengeraman berlangsung satu minggu
biasanya telur ikan akan menetas menjadi larva ikan. Larva ikan akan berenang
kepojokan kolam ketika hal tersebut terjadi segera ambil larva dengan
menggunakan saringan halus dan pindahkan larva ke kolam pemeliharaan larva.
Selanjutnya tunggu hingga 4-6 minggu hingga indukan sudah dapat dipijahkan
kembali.
Pemeliharaan
Larva Ikan
Larva ikan yang baru saja menetas langsung dimasukan kedalam
kolam pemeliharaan larva. Pemberian pakan larva harus diperhatikan. Berikan
pakan yang berkualitas dengan kadar protein tinggi. Pakan bisa berupa tepung
pelet halus. Pemberian pakan juga harus dilakukan dengan sering yakni 5-6 kali
sehari.
Pakan yang tidak kalah baiknya dapat dibuat dengan menggunaan
bahan telur ayam. Rebus telur ayam hingga matang lalu haluskan kuningnya
saja dan dicampur dengan air secukupnya. Setelah itu masukkan kedalam kolam.
Lama pemeliharaan larva dapat mencapai 1 bulan lamanya. Larva
ikan yang telah siap di pindahkan ke kolam pendederan adalah larva yang telah
mencapai ukuran 2 cm. Proses pemeliharaan ikan sebaiknya menghasilkan ikan nila
dengan kelamin jantan semua. Karena ikan nila dengan kelamin jantan lebih cepat
dibesarkan ketimbang betina.
Cara agar mendapatkan ikan nila dengan kelamin jantan semua
dapat dilakukan dengan cara memberikan hormone 17 alpha Methyltestosteron pada
saat memberikan pakan larva. Berikan campuran zat tersebut hingga larva berumur
2 minggu. Cara tersebut dapat menghasilkan indukan jantan mencapai 90-95%.
Pendederan
Benih Ikan
Langkah selanjutnya adalah pendederan benih ikan nila. Ikan nila yang
telah mencapai ukuran 2 lebih sebaiknya segera dipindahkan pada kolam
pendederan. Lama pemeliharaan benih ikan nila pada kolam pendederan yakni
hingga ikan mencapai ukuran 10 – 12cm kurang lebih 40-50 hari.
Pakan untuk pendederan ikan yaitu pelet dengan kadar protein 30 %. Berikan pakan
sebanyak 3 kali sehari.
Ketika proses pendederan sebaiknya anda harus melakukan
survey pasar telebih dahulu untuk mengetahui ukuran benih ikan yang dikehendaki
pasar. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan yang akan
menimbulkan kesulitan dalam proses pemasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar